Sukamantri Camping Ground

Berbeda tema pada blog ini yang lebih banyak mendayung, saat ini mencoba menulis tentang mengayuh. WFH sejak awal Maret 2020 murni hingga saat ini baru 2 kali melihat laut selebihnya dibalik layar laptop maupun hp untuk bekerja. Durasi paparan layer yang tinggi, dengan kecenderungan duduk lama dan jam Kerja yang pada awalnya mulai berantakan. Membuat kejenuhan yang luar biasa. Bukan tidak mensyukuri bahwa masih punya privilege dibandingkan kolega lainnya yang harus keluar rumah demi hidup. Kami pun juga perlu hidup lebih sehat dan meningkatkan imunitas.

Olahraga yang paling saya senangi sebenarnya snorkling dan menyelam, untuk saat ini mencoba memanfaatkan Sepeda United Detroit yang sampai berdebu karena jarangnya digunakan sebelum pandemic. Jangankan merawat, nama partnya saja ga paham. Gowes kedepan komplek saja suatu capaian, namun dengan kebijaan WFH, setidaknya 4 jam dijalan Ketika bekerja sebelumnya bisa di saving untuk waktu lainnya , salah satunya gowes keliling komplek.

Betis membesar itu adalah proses, minggu demi minggu menggowes mulai mampu percaya diri mencari rute keluar komplek, di era ini pun dijalan sudah banyak temannya. Pengowes musiman seperti saya sangat banyak ditemukan dari segala penjuru. Awalnya hanya 3-10 km kemudian terpacu untuk menggowes ke Gunung Halimun Salak sekitar 62 km pp Elevasi 1000an . Tanpa Teknik, persiapan sepeda yang baik, modal motivasi saja bisa juga dicapai. Namun jika dipikir-pikir, sangat berbahaya juga jika tidak diringi dengan pengetahuan yang baik di usia yang terus bertambah. Terutama jantung yang berdegup kencang Ketika elevasi meninggi, menahan minum dan telat makan.

Kita berolahraga untuk sehat sekaligus meningkatkan imunitas dibadan kita, setidaknya itu ikhtiar yang di lakukan sejauh ini. Memang tidak ada jaminan kita tidak terpapar selama berolahraga. Prokes tetap wajib dilakukan, tetapi jujur saja bersepeda dengan masker dijamin keliyengan, tentunya banyak goweser membuka masker untuk nafas lebih baik, atau menggunakan buff sehingga downgrade safety juga sebenarnya. Untungnya saat ini sudah ada masker breathable, teknologi yang sangat membantu.

Dari sisi Kesehatan, setiap orang punya range kemampuan yang berbeda-beda terutama dalam hal detak jantung. Bersepeda menanjak itu sebenarnya rawan terhadap serangan jantung, oleh karena itu teknik mutlak dipahami, menggunakan kombinasi pergantian shifter depan dan belakang dapat dilakukan untuk meringankan beban jantung. Tidak perlu adu gengsi kalau kita mendaki melambat, karena kita yang tau kemampuan kita sendiri.Kecuali atlet ya yang memang punya program khusus yang memaksimalkan kinerja jantung dalam boosting energi untuk kecepatan. Jika ada rejeki lebih mungkin teman-teman juga bisa menggunakan device untuk memonitoring heart rate.

Skip maret hingga saat ini saya pun sudah banyak tergoda untuk upgrade. Tidak hanya dengkul yang perlu diupgrade fase selanjutnya ya sepeda dan perintilannya. Kalau bisa senada pula warnanya, detil-detil pun jadi diperhatikan. Monitoring forum jual beli dan ecommerce jadi hobi baru setelahnya. Sekedar visual yang lebih baik terlepas fungsinya yang menyesuaikan kantong saja. Tujuan awal sehat jadi jangan lupa bersepeda juga untuk happy. Gaya bersepeda, tipe sepeda dan petualangan bersepeda dikembalikan kemasing-masing penunggangnya. Perjalanan demi perjalanan untuk touring, commuting sampe camping akan dibahas pada artikel selanjutnya. Ataplaut sementara jadi atap gunung dulu hehe. Keep healthy and survive geng (YG).